Anti-Mainstream, Ide Furnitur Daur Ulang Buat Rumah Lebih Stylish

Kunci utama rumah tropis itu ventilasi silang (cross ventilation). Artinya, kamu perlu punya dua bukaan yang saling berhadapan agar angin bisa leluasa masuk dan keluar. Nggak cuma jendela, kamu juga bisa manfaatin jalusi kayu, kisi-kisi, atau bahkan skylight yang bisa dibuka untuk mempercepat sirkulasi udara.

Pro tip: posisi bukaan di sisi timur dan barat biasanya dapat angin paling maksimal.

Atap yang terlalu rendah dan material yang menyimpan panas kayak seng atau asbes bisa jadi jebakan. Pilihlah material atap yang memantulkan panas seperti genteng tanah liat atau sirap kayu. Tambahkan insulasi di bawah atap kalau bisa, biar ruangan nggak gampang gerah.

Untuk dinding dan lantai, material alami seperti batu alam atau beton ekspos bisa bantu menstabilkan suhu. Bonus: tampilannya raw dan estetik banget buat kamu yang suka gaya minimalis tropikal.

Kamu bisa banget manfaatkan tanaman sebagai “AC alami”. Tanaman rambat di dinding luar, taman kecil di depan rumah, atau pot-pot besar di teras bisa bantu menurunkan suhu ruangan karena efek evapotranspirasi (penguapan dari daun). Selain adem, visual rumah juga jadi lebih hidup.

Buat kamu yang nggak punya lahan, vertikal garden atau tanaman gantung juga bisa jadi opsi yang nggak kalah kece.

Warna cat rumah bisa memengaruhi suhu ruangan, lho. Warna terang seperti putih, krem, atau hijau muda akan memantulkan cahaya matahari lebih baik dibanding warna gelap. Efeknya, rumah jadi lebih sejuk.

Selain itu, maksimalkan pencahayaan alami dengan kaca lebar atau skylight. Tujuannya supaya siang hari kamu nggak perlu nyalain lampu terus-terusan—hemat energi dan tetap nyaman.

Hindari penumpukan furnitur. Semakin padat ruangan, semakin sedikit sirkulasi udara yang bisa bergerak bebas. Pilih furnitur multifungsi dan berjarak, biar ruang bisa “bernapas” dan nggak pengap.

Kalau bisa, pilih bahan alami kayak rotan, bambu, atau kayu daur ulang. Selain adem, tampilannya juga cocok buat gaya tropis modern.