Published
12 Jun 2025

Tren Eco Design, Cara Baru Menarik Konsumen Milenial & Gen Z

Riecky

Author

Thumbnail

Eco design bukan sekadar estetika—ini strategi cerdas untuk menarik konsumen Milenial dan Gen Z yang peduli lingkungan dan inovasi.

Gaya Hidup Hijau Jadi Gaya Hidup Baru

Milennial dan Gen Z bukan cuma peduli soal desain yang keren, tapi juga makna di baliknya. Banyak dari mereka mulai beralih ke gaya hidup berkelanjutan karena sadar akan krisis iklim, limbah, dan dampak konsumsi berlebih. Ini bikin desain ramah lingkungan atau eco design bukan lagi sekadar tren, tapi jadi bagian dari identitas. Furnitur dari bahan daur ulang, pencahayaan alami, dan pemilihan cat bebas VOC mulai dicari bukan karena murah, tapi karena mereka tahu: ini pilihan yang lebih baik.

Desain yang Nggak Cuma Menjual Estetika

Kalau dulu desain rumah atau bangunan dilihat dari cantik atau tidaknya, sekarang beda. Generasi muda mulai tertarik pada desain yang fungsional, sustainable, dan punya cerita. Rumah yang hemat energi, punya sirkulasi udara baik, atau dibangun dari bahan lokal, dianggap punya "nilai lebih". Ini kesempatan besar buat arsitek, desainer interior, bahkan developer untuk menyisipkan nilai keberlanjutan dalam setiap karya mereka.

Konten Viral: Kunci Daya Tarik Properti

Millennial dan Gen Z adalah generasi konten. Mereka suka share hal yang unik, meaningful, dan bisa jadi inspirasi. Rumah dengan konsep eco design bisa banget jadi magnet konten. Bayangin aja: dinding tanaman, rooftop garden, ruang terbuka multifungsi—semuanya punya potensi viral. Developer yang bisa memadukan nilai estetika dan sustainability bakal lebih mudah masuk ke radar konsumen muda.

Inovasi dan Kolaborasi Itu Wajib

Buat bisa tetap relevan dan menarik, kolaborasi antara desainer, developer, dan bahkan brand eco-friendly jadi strategi jitu. Misalnya, kolaborasi dengan brand lokal penghasil furnitur daur ulang, atau kerja sama dengan startup energi terbarukan. Ini bukan cuma soal menciptakan ruang tinggal, tapi membangun komunitas yang peduli lingkungan.

Komentar (0)

Silakan login untuk memberikan komentar.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!